Efek Samping Vaksin Booster

Vaksin booster atau vaksin dosis lanjutan saat sudah mulai berjalan di Indonesia. Hal ini diberikan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia yang telah dua kali menerima vaksin dosis dua lebih dari 6 bulan.

Adapun vaksin booster yang beredar di Indonesia saat ini ada 5 yakni, Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Masing-masing vaksin booster akan diberikan mengikuti jenis vaksin sebelumnya.

Saat ini vaksin booster ini pun sudah dimulai kepada kelompok prioritas dengan rentan usia di atas 18 tahun dan terutama lansia. Lantas, apakah vaksin booster ini tidak memiliki efek samping bagi tubuh?

Berikut beberapa rangkuman efek samping vaksin booster Covid-19.

1. Efek Samping Vaksin Booster Sinovac

article image

Image source: idxchanel.com

Vaksin CoronaVac alias Sinovac alias vaksin Covid-19 Bio Farma ini adalah vaksin yang diberikan pada penerima penerima vaksin dosis pertama dan kedua yang sama (Sinovac). Menurut BPOM Sonovac dapat meningkatkan antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster atau dosis lanjut.

Adapun efek samping yang kemungkinan ditimbulkan oleh vaksin booster Sinovac ini adalah; reaksi lokal seperti nyeri pada lokasi suntikan. Tingkat terparah efek sampingnya pada grade satu dan dua.

2. Efek Samping Vaksin Booster Pfizer

article image

Image source: bisnis.com

Berbeda dari vaksin booster sebelumya, vaksin Community dari Pfize ini dapat diberikan untuk dosis lanjutan homolog dan heterolog. Penerima vaksin primer dosis lengkap Pfizer akan mendapatkan sebanyak satu dosis booster setelah enam bulan.

Sedangkan untuk penerima vaksin primer non Pfizer (Sinovac dan AstraZeneca akan mendapat setengah dosis vaksin booster Pfizer.

Adapun efek samping yang mungkin akan dialami penerima vaksin booster Covid-19 ini adalah; nyeri pada bagian yang disuntik, nyeri otot, demam, hingga nyeri sendi.

3. Efek Samping Vaksin Booster AstraZeneca

article image

Image source: dw.com

Seperti halnya Pfizer, vaksin booster AstraZeneca dapat diberikan pada penerima vaksin primer dosis lengkap homolog dan heterolog. Untuk dosis lanjutan homolog akan diberikan vaksin booster AstraZeneca sebanyak satu dosis setelah enam bulan.

Sedangkan vasin primer Sinovac dan Pfizer akan mendapat setengah dosis. Sementara untuk efek yang mungkin akan muncul adalah nyeri pada lokasi yang di suntik, kemerahan, terjadi pembekakan, gatal, mudah lelah, sakit kepala, meriang, hingga mual.

4. Efek Samping Vaksin Booster Moderna

article image

Image source: kompas.com

Vaksin booster Moderna dapat diberikan pada homolog dan heterolog. Untuk heterolog diberikan kepada penerima vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen.

Terkait efek samping yang mungkin ditimbulkan adalah lemas, sakit kepala, demam, mual, hingga menggigil.

5. Efek Samping Vaksin Booster Zifivax

article image

Image source: Detik.com

Penerima vaksin primer lengkap Sinovac dan Sinopharm dapat menggunakan dosis penuh vaksin booster dari Zifivax.

Efek samping yang mungkin akan muncul adalah nyeri pada lokasi suntik, nyeri otot, sakit kepala, kemerahan, demam, mual, hingga diare.

Dari semua vaksin booster yang ada tentu efek samping tidak akan sama satu sama lain tergantung dengan antibodi dan cara tubuh melawan virus tersebut. Bahan evaluasi dari BPOM mengatakan jika aspek keamanan dari kelima vaksin booster menunjukkan frekuensi atau jenis keparahan yang relatif ringan dan sedang. Jadi jangan takut untuk vaksin ya!

Mall

Artikel

Featured Image Source: www.wkyc.com