7 Fakta Isra Mi'raj yang Kamu Perlu Tahu

Peringatan Isra Mi'raj telah menjadi hari libur nasional di Indonesia. Umumnya Isra Mi'raj diperingati dengan berbagai kegiatan bernuansa Islami, seperti lomba kesenian, bazar busana muslim dan lain-lain.

Dengan antusiasme yang tinggi dalam perayaan Isra Mi'raj, apakah kamu sudah benar-benar menghayati makna dari Isra Mi'raj itu sendiri? Peristiwa fenomenal yang dialami Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ini menyimpan banyak fakta dan makna lho! Nah, untuk lebih memahami dan menghayati peringatan Isra Mi'raj, berikut ini adalah beberapa fakta Isra Mi'raj yang kamu wajib tahu.

Al-Isra' dan Al-Mi'raj

article image

Image source: islamidia.com

Seperti yang telah diketahui, Nabi Muhammad SAW tidak hanya melakukan perjalanan spiritual, tetapi juga perjalanan fisik dalam rentang waktu yang sangat singkat dan dikenal dengan Isra Mi'raj. Isra diartikan sebagai perjalanan malam merupakan sebuah perjalanan horizontal yang dilakukan Nabi dari Masjid al Haraam ke Masjid al Aqsa.

Mi'raj diartikan sebagai suatu alat yang dipakai untuk naik. Secara istilah, Mi'raj mengandung makna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi untuk naik dari bumi (Baitul Maqdis) menuju ke langit (Sidratul Muntaha). Jadi Nabi melakukan perjalanan secara horizontal maupun vertikal. Beliau menyaksikan pemandangan dari langit pertama hingga langit ke tujuh, ke puncak Sidratil Muntaha.

Terjadi dalam Semalam

article image

Image source: republika.co.id

Perjalanan spiritual Rasulullah merupakan peristiwa yang luar biasa dan istimewa. Isra Mi'raj terjadi hanya dalam semalam, bahkan tidak sampai semalam penuh.
Jika dibayangkan, jarak antara Masjid al Haraam di Makkah dan Masjid al Aqsa di Palestina sekitar 1500 kilometer.

Zaman dahulu seseorang menggunakan onta sebagai alat transportasi jarak jauh. Perjalanan menggunakan onta dari Makkah ke Palestina saja memakan waktu hingga 40 hari.
Rasulullah dengan segala keajaiban yang terjadi kala itu, hanya memerlukan waktu beberapa jam saja. Sungguh sesuatu yang luar biasa di mana Rasulullah juga melakukan perjalanan vertikal menuju Sidratil Muntaha.

Tahun Duka

article image

Image source: mediaummat.co.id

Sebelum peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah mengalami duka yang mendalam karena ditinggalkan oleh dua orang yang berperan besar dalam kehidupan beliau, yakni Khadijah radhiyallahu 'anha dan Abu Thalib.

Khadijah merupakan wanita yang sangat dicintai oleh Rasulullah, bahkan orang pertama yang beriman kepada Rasulullah. Beliau adalah seorang istri yang darinya Rasulullah mempunyai keturunan.

Abu Thalib adalah paman Rasulullah yang meskipun tidak memeluk Islam, beliau berjasa dalam dakwah Rasulullah. Abu Thalib adalah orang yang selalu membela dan pasang badan ketika Quraisy ingin mencelakakan Rasulullah.

Baik Khadijah dan Abu Thalib meninggalkan Rasulullah di tahun yang sama, menyebabkan dakwah menjadi lebih sulit daripada biasanya karena kehilangan dua orang pendukung besar. Karena itulah ahli menyebut tahun tersebut sebagai amul huzni atau tahun duka cita.

Baitul Ma'mur

article image

Image source: blog.unnes.ac.id

Ketika Rasulullah naik ke langit ke tujuh atau puncak Sidratil Muntaha, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Rasulullah melihat Nabi Ibrahim menghadap Baitul Ma'mur. Setiap hari ada 70.000 malaikat pergi ke sana, lalu keluar dan tidak pernah kembali. Lalu keesokan harinya 70.000 malaikat lainnya datang ke sana kemudian keluar dan tidak pernah kembali, hal ini terus berlanjut hingga hari kiamat.

Di sisi lain, banyak hadits yang menyebutkan bahwa dalam Isra Mi'raj Rasulullah bertemu para nabi yang menyambut dan memuliakan Rasulullah. Hal tersebut merupakan bukti bahwa Rasulullah adalah pelanjut kafilah para nabi dan menjadi penutup mereka.

Perintah Shalat Lima waktu

article image

Image source: hpd.de

Nabi Muhammad membawa 'oleh-oleh' ketika Isra Mi'raj, yakni berupa mandat shalat lima waktu bagi umat-Nya. Hal ini telah dibuktikan dalam sejumlah hadits dan sebagian besar umat muslim sudah mengetahui bahwa dari peristiwa Isra Mi'raj inilah perintah shalat lima waktu bagi umat Islam dimulai.

Shalat lima waktu adalah ibadah yang paling utama. Ketika seorang muslim ke akhirat, hal yang pertama kali ditanyakan adalah shalat. Maka dari itu bagi umat Islam, shalat merupakan ibadah yang sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan dalam kondisi apa pun.

Alasan lain mengapa shalat diwajibkan adalah shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan spiritual individual. Shalat juga menjadi sarana yang menyeimbangkan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab dan penuh kedamaian.

DR Alexis Carrel, penerima Nobel dan pakar kedokteran barat dalam bukunya Man the Unknown menyatakan, "Apabila pengabdian, shalat dan doa yang tulus kepada Sang Maha Pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut."

Jadi diharapkan shalat bukan hanya menjadi formalitas dan Isra Mi'raj sebagai penanda lahirnya mandat untuk shalat lima waktu tidak hanya menjadi sekadar hari libur nasional. Hendaknya shalat lima waktu tidak hanya 'dikerjakan' tetapi juga 'didirikan' dan menghindari diri kita dari segala perbuatan maksiat.

Rasulullah Diperlihatkan Surga dan Neraka

article image

Image source: islamidia.com

Dalam perjalanan Isra Mi'raj, Rasulullah diperlihatkan bagaimana nikmat surga dan azab neraka. Hal tersebut semakin mengukuhkan tekad beliau dalam mengemban dakwah berikutnya.

Rasulullah bertemu dengan para Nabi terlebih dahulu, kemudian melihat malaikat dan Allah SWT. Beliau kemudian naik ke sebuah tempat di luar langit ke tujuh, yakni memasuki surga.

Orang Beriman Meyakini Isra Mi'raj

article image

Image source: alif.id

Keesokan harinya setelah peristiwa Isra Mi'raj, Makkah pun gempar ketika Rasulullah menceritakan kejadian tersebut. Dampaknya, Abu Jahal semakin menjadi dalam mengejek beliau dan sebagian orang yang telah masuk Islam menjadi murtad setelah mendengar peristiwa tersebut. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak meyakini peristiwa Isra Mi'raj yang dialami Rasulullah.

Berbeda halnya dengan Abu Bakar yang meyakini peristiwa Isra Mi'raj. Beliau berkata, "Kalau itu dikatakan Rasulullah, pastilah benar adanya!". Dengan keimanan dan keyakinan beliau yang selalu membenarkan Rasulullah, sebagian ulama berpendapat karena peristiwa inilah Abu Bakar diberi gelar Ash-Shidiq.


Nah, itu tadi beberapa fakta tentang Isra Mi'raj yang kamu wajib tahu sebagai seorang muslim. Semoga Isra Mi'raj bukan hanya sekadar peringatan, tetapi bagaimana seorang muslim dapat mengimplementasi nilai-nilai dari peristiwa Isra Mi'raj itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Ikuti terus perkembangan informasi menarik lainnya hanya di Gotomalls.com.

Malls

featured image source: freepik.com