Hari Pendidikan

Hari Pendidikan Nasional ditetapkan pada hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Beliau dianggap sebagai Bapak Pendidikan Indonesia yang berada di garda terdepan mencerdaskan anak bangsa.

Tentu hari spesial ini tidak lepas dari perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam mempelopori pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada era kolonialisme. Berkat tangan dinginnya, tahun 1959 pemerintah melalui Keppres No.316 tahun 1959 menetapkan Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei yang juga memperingati kelahiran Bapak Ki Hadjar Dewantara.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Jauh sebelum ada Hari Pendidikan, Ki Hajar Dewantara telah mendirikan Taman Siswa. Lewat Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara dengan nama aslinya Mas Soewardi Soerjaningrat mengajarkan pada pribumi tentang pendidikan.

Taman Siswa sendiri berdiri pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Disana pribumi mendapatkan pendidikan yang setara. Saat ini Taman Siswa telah mempunyai 192 cabang sekolah di berbagai kota di Indonesia.

Yang paling kita kenal dari sosok Ki Hadjar Dewantara salah satunya adalah kutipannya. "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso". Artinya di depan seorang pendidik harus memberi teladan baik, di tengah murid pendidik harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang seorang pendidik harus bisa memberi dorongan serta arahan.

Kegigihannya menyebarkan pengetahuan membuat Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pengajar pertama dalam Kabinet Presiden Soekarno. Atas jasa-jasanya itulah kemudian pemerintah memberikan penghargaan pada Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara dianggap sebagai pelopor sistem pendidikan berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.

Namun kehidupan Bapak Pendidikan tidaklah mulus. Sebelumnya Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi seorang wartawan dan aktif diorganisasi sosial politik.

Ia juga pernah meciptakan gerakan Indische Partij yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap pemerintah Belanda. Namun semua tulisannya justru menimbulkan masalah baru. Ki Hadjar Dewantara malah diasingkan dan dibuang di Pulau Bangka.

Setelah kembali dari masa hukumannya, ia kemudian bertekat untuk membesarkan masyarakat Indonesia dari kebodohan dengan mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922.

Hingga kini akhirnya semua masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan yang layak salah satunya karena jasa beliau. Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Malls

Articles