Juara All England asal Indonesia dengan Gelar Terbanyak

All England adalah salah satu turnamen bulu tangkis tertua dan paling bergengsi di dunia yang pertama kali digelar di Guildford, Inggris, pada tahun 1899. Guildford terletak 43 kilometer di sebelah barat daya London, dan termasuk ke wilayah tenggara Inggris.

Selama tiga tahun penyelenggaraan awal, turnamen ini lebih dikenal dengan nama The Open English Championsips. Selanjutnya, pada tahun 1902, turnamen tersebut berubah nama menjadi The All England Championships atau disebut juga All England.

Dalam gelaran perdananya, All England hanya menyelenggarakan tiga nomor: ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya ditambahkan juga nomor tunggal putra dan putri.

Dulu, penyelenggaraan All England sempat terhambat akibat dampak Perang Dunia yang membuatnya dua kali mengalami postpone atau pembatalan, yaitu pada 1915-1919 (Perang Dunia I) dan 1940-1946 (Perang Dunia II).

Sepak Terjang Indonesia dalam Turnamen All England

Sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen All England, Indonesia sudah mengoleksi 48 gelar. Raihan 48 gelar itu membuat Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara dengan gelar All England terbanyak, di bawah Inggris (189), Denmark (88), dan China (85).

Gelar pertama Indonesia di All England dipersembahkan oleh Tan Joe Hok pada 1959 melalui nomor tunggal putra. Pada tahun 1959, Indonesia mengirimkan dua wakil di nomor tunggal putra yakni Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville. Keduanya pun berhasil menembus final.

Pada pertandingan puncak di Wembley Arena, London, Tan Joe Hok berhasil mengalahkan Ferry Sonneville dengan skor 15-8,10-15, dan 15-3.

Hingga saat ini, Tan Joe Hok tercatat sebagai salah satu dari lima tunggal putra Indonesia yang berhasil juara All England. Adapun pebulu tangkis lainnya yang tercatat menjadi juara All England asal Indonesia dengan gelar terbanyak, berikut daftarnya:

1. Rudy Hartono - 8 gelar

article image

Image source: National Badminton Museum

Rudy Hartono Kurniawan lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 18 Agustus 1949. Bakat gemilangnya di bidang bulu tangkis membuatnya masuk Pelatnas pada tahun 1965.

Rudy Hartono dikenal sebagai legenda bulu tangkis Indonesia yang menjadi panutan bagi generasi-generasi penerusnya. Prestasi Rudy Hartono dalam dunia bulu tangkis sungguh luar biasa.

Sepanjang karirnya, Rudy Hartono tengah menjuarai delapan edisi All England (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976). Pada tahun 1976, Rudy Hartono sempat memecahkan rekor dunia untuk gelar juara tunggal putra.

2. Tjun Tjun/Johan Wahjudi - 6 gelar

article image

Image source: sindonews.com

Mungkin belum banyak yang tahu jika legenda bulutangkis ganda putra Indonesia, Tjun Tjun adalah adik dari pelatih legendaris Liang Chiu Sia. Pada masa jayanya, bersama dengan Almarhum Johan Wahyudi, Tjun Tjun meraih segudang prestasi membanggakan di sektor ganda putra.

Duo putra Tjun Tjun/Johan Wahyudi diketahui berhasil mengantongi enam gelar juara All England pada tahun 1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980, serta menjadi runner-up sebanyak dua kali pada 1973 dan 1981.

3. Susy Susanti - 4 gelar

article image

Image source: The Jakarta Post

Susy Susanti memegang rekor luar biasa dalam sejarah All England yang mungkin akan sangat sulit dipecahkan oleh generasi penerusnya di sektor tunggal putri Indonesia. Berkat prestasinya itulah, nama Susy Susanti begitu dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Susy Susanti merupakan atlet Indonesia pertama dan satu-satunya dari sektor tunggal putri yang berhasil meraih gelar All England. Juara All England asal Indonesia, Susy Susanti tercatat berhasil meraih gelar All England sebanyak empat kali mulai dari edisi 1990, 1991, 1993, dan 1994.

4. Liem Swie King - 3 gelar

article image

Image source: Kompas.com

Liem Swie King adalah salah satu nama legenda di dunia bulu tangkis, baik nasional maupun internasional. King melewati masa jayanya pada medio 1970-an hingga akhir 1980-an.

Pria kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 itu menjadi buah bibir karena berprestasi di usia belia. Saat dirinya masih berumur 20 tahun, King menembus final All England 1974 yang merupakan salah satu turnamen bulu tangkis paling bergengsi.

Dia juga mengantongi tiga gelar juara All England asal Indonesia pada tahun 1978, 1979, dan 1981. Selain menjadi juara All England, King pun menjadi juara Piala Dunia Bulu Tangkis pada 1979 dan 1982. Prestasi gemilang itu membuat King disebut sebagai penerus Rudy Hartono di tunggal putra.

5. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir - 3 gelar

article image

Image source: Bola.net

Tontowi Ahmad berpasangan dengan Liliyana Natsir pada 2010 setelah sebelumnya ia pernah dipasangkan dengan Richi Puspita Dili, Shendy Puspa Irawati, hingga Yulianti. Liliyana dipasangkan dengan Tontowi setelah partnernya Nova Widianto pensiun.

Tontowi/Liliyana termasuk salah satu pasangan ganda terbaik Indonesia. Keduanya telah menyabet gelar di kancah Kejuaraan Dunia, salah satunya All England.

Tontowi/Liliyana punya rekor menarik di All England karena mampu mencatatkan hattrick juara pada 2012, 2013, dan 2014. Keduanya berpasangan selama sembilan tahun, sebelum akhirnya Liliyana memutuskan pensiun pada Januari 2019, disusul Tontowi setelah setahun berpisah dengan Liliyana.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Mall

Artikel

Featured image source: voi.id