Langkah-Langkah Mencintai Diri Sendiri

Sebagian besar orang mengerti artinya mencintai sesama dan dengan mudah mampu mengenali berbagai macam perasaan yang muncul, entah itu dalam bentuk hasrat, kekaguman, dan ketertarikan emosional kepada orang lain.

Sepanjang hidup, kita sudah melewati perjalanan panjang untuk banyak belajar tentang cara mencintai sesama. Ironisnya, banyak yang justru lupa untuk mencintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri atau dikenal juga dengan istilah self-love belakangan ini sering dikampanyekan oleh para influencer, brand, hingga pakar-pakar kesehatan mental.

Mencintai diri sendiri adalah perjalanan, meliputi proses penerimaan diri, kontrol diri, kesadaran diri, kebaikan hati, dan kemampuan menghargai diri sendiri. Pada intinya, kita harus memiliki rasa bahwa diri layak dicintai dan diprioritaskan.

Mencintai diri sendiri mencakup dua hal, pemahaman dan tindakan. Agar bisa mencintai diri sendiri, kamu bisa ikuti langkah-langkah mencintai diri sendiri berikut ini:

1. Ketahui kebutuhan diri sendiri

article image

Image source: keypersonofinfluence.com

Langkah pertama untuk mulai mencintai diri sendiri adalah dengan mendengarkan kebutuhan fisik, rohani, psikis, dan mental kita. Mulailah dengan memperbaiki pola hidup agar lebih sehat, terutama menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.

Selain itu, luangkan waktu untuk berkontemplasi melalui meditasi. Fokus dengan sensasi-sensasi perasaan yang muncul dan perhatikan kondisi pikiran kita.

Dalam sebuah kesempatan di acara BincangShopee 2.2 COD Sale, Rabu (26/1), psikolog klinis Inez Kristanti menggambarkan kondisi tubuh kita mirip seperti baterai ponsel. Sebetulnya, melalui cara-cara di atas, kita bisa merasakan pertanda jika tubuh butuh "diisi ulang".

"Ponsel itu ada tandanya kalau butuh diisi. Nah, kita dengarkan kapan kita merasa kita lagi butuh sesuatu untuk diri sendiri. Kita ingat bahwa kita butuh istirahat, tidurnya sudah cukup belum tiap malam, berkualitas atau tidak. Kemudian dalam pekerjaan, kita bijak memisahkan jam kerja dan jam istirahat," jelas Inez.

2. Singkirkan pikiran negatif

article image

Image source: Dance Base

Jika kamu mengalami kejadian-kejadian yang memicu perasaan kecewa, marah, dan sedih yang berlarut-larut, sebaiknya jangan terlalu lama memendamnya. Meluapkan perasaan bisa menjadi salah satu cara untuk melepaskan beban yang selama ini menyakiti diri sendiri.

Kamu bisa meluapkannya lewat beberapa cara, seperti menulis jurnal atau berdialog dengan diri sendiri. Ketika berbicara dengan diri sendiri, cobalah melihat dari sudut pandang orang lain, seolah-olah kamu adalah pihak luar yang mendengar percakapan orang lain.

Latihan seperti ini akan mengasak kemampuan kamu untuk menilai diri sendiri secara objektif, salah satu kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.

Setelah melepaskan emosi yang terpendam, kamu juga perlu menyingkirkan pikiran-pikiran negatif. Terkadang, pikiran-pikiran negatif inilah yang membuat kamu tersiksa dan kerap merendahkan diri sendiri.

Fokuskan pikirkan ke hal-hal yang lebih positif tentang diri sendiri, misalnya kelebihan atau keberuntungan yang kamu punya. Hindari juga mengonsumsi konten-konten negatif yang cenderung memicu pikiran negatif terus-menerus.

3. Menyediakan waktu untuk diri sendiri

article image

Image source: katabunda.com

Menyediakan waktu untuk diri sendiri atau me time tidak melulu harus lama. Intinya, aktivitas yang kamu lakukan adalah untuk diri sendiri. Memasak, misalnya, dijadikan me time karena masakan akan kamu nikmati dan ini sesuatu yang kamu suka.

Meluangkan waktu me time akan membantu kamu mengenal diri lebih jauh lagi. Cobalah meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai. Bila perlu, perioritaskan aktivitas yang membuat kamu senang dan bahagia setiap harinya.

Kamu bisa membaca buku, main teka-teki silang atau sudoku, mendengarkan musik, atau apa pun yang kamu suka di sela kesibukan.

Meski terkesan remeh, cara ini bisa membantu kamu menghargai dan mencintai diri sendiri, meredakan stres, sekaligus membawa kepuasan pada diri.

4. Menerima hal yang tidak bisa diubah

article image

Image source: myTherapyNYC

Overthinking, istilah ini banyak digunakan netizen di media sosial untuk menggambarkan kondisi pikiran yang carut-marut, zona waktu tertentu untuk memikirkan hal-hal yang cenderung sia-sia dan tidak bisa diubah maupun dikendalikan.

Untuk sepenuhnya menerima kenyataan hidup, coba ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan situasi kamu saat ini untuk membantu mencapai solusi. Setelah kita tahu apa masalahnya dan solusi apa yang harus diterapkan, kita dapat bekerja menuju langkah terbaik berikutnya.

Ingatlah bahwa kita tidak dapat memperbaiki apa pun sampai mengakui bahwa hidup kita memang memiliki sebuah masalah. Cobalah untuk melihat kesalahan yang diperbuat bukan sebagai suatu kegagalan tetapi sebagai peluang belajar.

Hal terpenting lainnya adalah kita perlu memiliki kekuatan di dalam diri untuk menyadari bahwa kita dapat mengendalikan realitas hidup yang ada dan hanya kita yang dapat mengubahnya.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Mall

Artikel

Featured image source: Sukoharjonews.com