Mitos Kebersihan

Mistos kebersihan, pasti kita sering kita mendengarkannya. Bahkan kebersihan sendiri adalah kunci kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun benarkah semua mitos kebersihan tersebut benar?

Dengan begitu banyak informasi yang beredar di internet tidak mengherankan jika banyak kesalahpahaman tentang kesehatan dan kebersihan. Beberapa mitos yang kamu percaya bahkan mungkin tidak seberdampak itu.

Kira-kira apa ya mitos kebersihan yang ternyata salah?

[[pulsa[[

1. Mandi Setiap Hari

article image

Image source: thetimes.com

Ada banyak alasan mengapa seseorang harus mandi setiap hari. Tentu salah satunya untuk menjaga kebersihan diri. Faktanya mandi terlalu sering justru dapat berdampak buruk pada kulit.

Kulit yang normal dan sehat memiliki lapisan minyak alami dan bakteri baik yang dapat melindungi kulit dari keringat dan kuman. Mencuci tubuh terlalu sering dengan sabun justru akan menghilangkan kandungan minyak pada kulit.

Jika terlalu sering kulit akan mudah kering, gatal, iritasi, atau pecah-pecah hingga beresiko terkena infeksi. Sebaliknya mendi terlalu jarang juga dapat menyebabkan bau badan dan penumpukan kotoran pada kulit.

Meskipun tidak ada aturan pasti seberapa sering kita harus mandi, namun mandi sekali setiap hari atau beberapa kali seminggu biasanya cukup bagi kebanyakan orang untuk menjaga kesehatan. Namun, penting untuk mempertimbangkan jenis kulit, aktivitas, dan produk mandi pribadi.

2. Mencuci Rambut Setiap Hari

article image

Image source: howtocleanthings.com

Mitos berikutnya ini juga tidak kalah menjadi perdebatan. Jadi mana yang lebih bagus, mencuci rambut setiap hari atau membiarkannya sampai 2-3 hari?

Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Termasuk mengetahui jenis dari rambut kita, tingkat aktivitas, dan seberapa berminyak kulit kepala.

Misalnya, sebagian besar ahli setuju bahwa mereka dengan rambut halus dan tipis mungkin ingin keramas setiap hari, karena rambut cenderung lebih cepat berminyak dan kusam. Namun, mereka yang memiliki rambut tebal dan keriting mungkin ingin lebih jarang keramas, karena minyak alami membutuhkan waktu lebih lama untuk melapisi helaiannya.

Jika kamu banyak berolahraga atau berkeringat, mungkin juga ingin mencuci rambut lebih sering, karena tampak lebih berminyak atau kotor, apa pun teksturnya. Pada akhirnya, ini tentang apa yang terbaik untuk diri kita.

Namun, penting untuk menghindari penggunaan sampo terlalu sering, karena dapat menghilangkan minyak alami pada rambut dan membuatnya mudah kering dan rapuh.

3. Keringat Memiliki Aroma yang Tidak Sedap

article image

Image source: womenshealth.com

Banyak orang berpendapat jika keringat kita adalah sumber bau badan. Padahan 99% keringat terdiri dari air yang tiadk berbau.

Kelenjar apokrin, ditemukan di ketiak, mengeluarkan keringat dengan kandungan protein yang lebih tinggi dan beberapa protein ini memiliki molekul bau yang terikat padanya.

Bakteri yang hidup di ketiak kita menguraikan protein dalam keringat kita, melepaskan molekul bau ini. Inilah sebenarnya mengapa keringat kita memiliki aroma dan terkadang sangat tidak menyenangkan.

4. Mengorek Telinga dengan Cotton Bud Adalah Cara Terbaik Membersihkan Kotoran

article image

Image source: theguardian.com

Siapa di sini yang masih sering membersihkan telinga dengan cotton bud? Jika iya sepertinya kamu harus menguranginya deh!

Menggunakan kapas (cotton bud) atau Q-tip sebenarnya dapat mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan ketidaknyamanan. Bakteri dalam telinga pun akan semakin terjebak yang dapat menyebabkan datangnya masalah baru.

Memasukkan benda asing seperti kapas ke dalam telinga juga dapat menyebabkan kerusakan atau cedera pada telinga, seperti gendang telinga yang pecah. Meskipun kotoran telinga bisa mengganggu, tidak nyaman, atau gatal, sebenarnya kotoran telinga membantu mencegah telinga menjadi terlalu kering dan melindunginya dari zat berbahaya seperti kotoran dan bakteri.

5. Aturan 5 Detik

article image

Image source: thenewyorktimes.com

“Belum 5 detik” begitu ucapnya ketika makanan jatuh ke lantai lalu dipungut ulang. Kamu salah satunya? Aturan unik ini menunjukkan seolah-olah makanan yang jatuh tersebut belum mengakumulasi kuman atau bakteri dari lantai.

Di antara banyak penelitian yang meneliti aturan 5 detik, ada konsensus umum bahwa semakin lama makanan tertinggal di tanah, semakin banyak bakteri yang dikumpulkannya. Namun, aturan 5 detik telah dianggap sebagai penyederhanaan yang berlebihan dari apa yang sebenarnya terjadi.

Pada kenyataannya, bakteri dapat menempel pada makanan saat menyentuh tanah, tidak peduli seberapa cepat kamu mengambilnya. Jumlah bakteri dan kuman yang dikumpulkannya juga tergantung pada jenis makanan, serta permukaan yang terkena.

Misalnya, makanan lembab dapat mengakumulasi lebih banyak bakteri daripada yang kering. Jadi, lain kali jangan pernah mengambil makanan yang terjatuh meski baru 5 detik ya.

6. Cara Tercepat Menghilangkan Jerawat Adalah dengan Memencetnya

article image

Image source: girlslife.com

Tidak hanya masalah mitos, kadang tangan juga terlalu gatal melihat jerawat yang nongol di wajah hingga memencetnya. Padahal memencet jerawat justru dapat menyebabkan lebih banyak jerawt yang muncul, serta meningkatkan boda dan jaringan kulit yang meradang.

Saat kamu memencet jerawat, kamu akan melepaskan semua minyak, kotoran, dan bakteri di dalamnya. Hal itu akan menyebar ke pori-pori lain yang kemudian memicu munculnya jerawat lain yang lebih besar.

Meremas atau mendorong jerawat juga dapat memaksa isinya lebih dalam ke kulit, sambil memasukkan lebih banyak kotoran dan bakteri dari jari ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kulit terlihat lebih merah, meradang, dan bengkak.

Ada mitos apa lagi ya yang ternyata salah?

Malls

Articles

Featured Image Source: befitglitz.com