5 Nama Makanan Indonesia Ini Mesum Tapi Rasanya Nagih

Indonesia memang kaya akan wisata kulinernya, dari setiap penjuru daerah di negeri ini selalu saja ada makanan-makanan unik dengan berbagai macam cita rasa khas. Di Jawa Barat misalnya, makanan-makanan di sana memiliki cita rasa manis, asin, sedikit pedas dan gurih. Seperti karedok, kerupuk dorokdok, tahu, atau colenak. Lain lagi halnya dengan makanan di Bali yang dominan dengan rasa pedas, seperti srombotan, sate plecing, betutu, atau rujak kuah pindang.

Selain soal cita rasa, makanan atau minuman di Indonesia juga tak jarang memiliki nama yang terdengar unik. Bahkan, ada beberapa kuliner yang memiliki nama yang cenderung nyeleneh, tidak biasa, dan bisa membuat orang yang pertama kali mendengarnya terkejut! Seperti halnya makanan dan minuman di bawah ini. Kuliner ini memiliki nama-nama yang bisa bikin orang gagal fokus. Seperti apa penampakan dan cita rasa makanan tersebut? Langsung saja kita simak ulasannya berikut ini:

Dawet Ireng (Purworejo)

article image

Image source: Kumparan

Kalian pasti sudah tidak asing lagi kan dengan minuman bernama Dawet? Minuman ini sejatinya berasal dari pulau Jawa, tepatnya Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangannya, es dawet kini sudah banyak ditemukan di daerah-daerah lain dengan berbagai ciri khasnya, salah satunya adalah Dawet Ireng Jemb"t Kecabut dari Purworejo.

Es Dawet ini dibuat dengan dawet hitam khas Purworejo yang sudah melegenda. Warna hitam pada dawet tersebut berasal dari pewarna alami, yaitu jerami padi yang dibakar, kemudian disaring dan dihaluskan. Bahan lainnya adalah santan, pemanis dari gula kelapa, dan es. Minuman ini pertama kali diciptakan oleh Mbah Ahmad Dansri pada tahun 1950an, dan masih tetap dilestarikan oleh anak cucunya hingga sekarang.

Oh ya, cek juga kupon-kupon diskon dari Gotomalls di bawah ini yang mungkin kamu suka!

Mamemek Simeulue (Aceh)

article image

Image source: Kanal Aceh

Kalau makanan ini dijual di daerah lain selain Aceh, sepertinya para pembeli akan sedikit tercengang ketika mengetahui namanya, tapi apa boleh dikata, memang itulah nama aslinya, me"ek. Jajanan tradisional ini berasal dari Kabupaten Simeulue, Aceh, terbuat dari campuran beras ketan dan pisang. Zaman dulu, masyarakat Simeulue sering membuat makanan ini sebagai santapan keluarga. Tapi kini memek sudah agak sulit dijumpai, karena makanan ini mengandung santan dan tidak bisa bertahan lama.
Bahan-bahan untuk membuatnya adalah beras ketan yang sudah disangrai, buah pisang, santan, garam, dan gula. Nama “memek” sendiri bermakna “mengunyah” atau “menggigit”. Menurut warga Aceh setempat, orang-orang terdahulu sering mengunyah beras ketan yang dicampur pisang, akhirnya muncullah istilah “mamemek”, yang kemudian disederhanakan menjadi mem"k.

Kue Tolpit (Bantul)

article image

Image source: wiratourjogja.com

Kudapan tradisional asal Bantul ini punya nama yang cukup frontal, lebih parahnya lagi, nama ini bukan singkatan ataupun kosakata lokal setempat, melainkan memang benar-benar bermakna demikian. Kepanjangan dari Tolpit sebenarnya kont"l kejepit, biasanya makanan ini banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di Bantul, makanan ini terbuat dari adonan tepung beras ditambah gula jawa, kemudian digoreng di atas kuali.

Kue Tolpit biasa dijual seharga Rp 1.000 per buah. Walaupun namanya cukup frontal dan saru, makanan ini ternyata sangat nikmat apalagi jika dihidangkan selagi hangat ditambah secangkir kopi.

Kue Ape (Betawi)

article image

Image source: Deskgram

Warga Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan kue yang satu ini, yaitu kue ape. Makanan ini adalah salah satu jajanan tradisional paling populer asal Betawi yang terbuat dari adonan tepung terigu. Bentuknya seperti payudara sehingga lebih dikenal dengan sebutan kue tet"k. Kue ini juga sering ditambahkan dengan bahan-bahan lain seperti telur, santan, dan gula, yang kemudian dipanaskan di atas pemanggang.

Jajanan ini sebenarnya memiliki nama asli “kue ape” atau “serabi Jakarta”. Sekarang, penjual kue ini masih bisa kita jumpai di emperan jalan atau di sekolah-sekolah, biasanya kue ape dijual seharga Rp1.000 sampai Rp2.000 rupiah saja.

Mie Penthil (Bantul)

article image

Image source: resepnusantara.id

Ada nama makanan unik lainnya asal Bantul yang juga memiliki nama tak lazim, yaitu Mie Penthil. Tapi, “penthil” di sini berarti karet, karena sekilas mie ini memang terlihat seperti karet.

Mie Penthil berasal dari daerah Pundong, Kabupaten Bantul. Mie ini dibuat dari bahan dasar pati aci yang dibumbui kemudian diolah dengan cara diinjak-injak agar menghasilkan tekstur kenyal. Kendati demikian, proses pembuatannya dilakukan dengan higienis, jadi kamu tidak perlu khawatir walaupun diolah dengan cara diinjak-injak. Makanan ini biasa dihidangkan dengan tambahan sambal dan bawang goreng, ada pula yang menambahkan kuah, cabai dan irisan sayur-sayuran.

Baca juga artikel tentang makanan di bawah ini.

Artikel


Bagaimana? Apa kamu tertarik untuk mencicipi salah satu dari kuliner dengan nama-nama unik tersebut? Ikuti terus perkembangan info-info menarik seputar kuliner lainnya hanya di GoToMalls.com! Platform direktori shopping pertama dan terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap semua yang ada di mall mulai dari merchant, promo, diskon, kupon, dan event-event.

Mall

featured image source: twitter/arieparikesit