Mengenal NFT dan Cara Kerjanya

Non Fungible Token atau NFT adalah salah satu aset investasi yang menggunakan penerapan teknologi serupa dengan aset-aset kripto. Demam NFT belakangan ini kian menambah semarak dalam dunia investasi digital.

NFT memang berfungsi sebagai aset digital yang bisa digunakan sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto. Aset ini bisa meliputi bidang apa saja, mulai dari karya seni, musik, video, game, dan masih banyak lagi.

Sebagian dari kita mungkin sudah sempat mendengar info tentang NFT. Tapi, tidak sedikit yang masih belum paham terkait cara kerjanya.

Oleh sebabnya, kali ini Gotomalls akan membahas seputar NFT. Simak penjelasannya!

Cara Kerja NFT

article image

Image source: MainMain.id

Menurut info yang dipublikasi Massachusetts Institute of Technology dalam csail.mit.edu, NFT sejatinya masih bagian dari teknologi blockchain. Saat seseorang membeli NFT dengan mata uang kripto tertentu, pembeli akan terverifikasi dalam blockchain sebagai pemilik tunggal yang sah dari aset tersebut.

Karena berbasis blockchain, maka tidak seorangpun yang bisa mengintervensi hak kepemilikan seseorang atas NFT, apalagi membuat ulang NFT yang sama persis. Bayangkan sebuah kartu koleksi unik yang bisa dilihat siapa saja. Tapi, pemiliknya hanya satu orang pada waktu tertentu.

Kendati aset digital yang bisa direproduksi tanpa batas, NFT yang kita simpan sepenuhnya unik dan bisa dibuktikan melalui bukti pembelian dalam blockchain dengan mata uang kripto.

Contohnya, sebuah tweet oleh Jack Dorsey, CEO Twitter dilelang sebagai NFT dan terjual senilai US$2,9 juta. Siapa saja bisa menangkap layar dan menyimpan twit tersebut. Tapi, hanya Jack Dorsey yang bisa menjualnya sebagai NFT.

Agar sebuah aset bisa dibeli sebagai NFT perlu melewati sebuah proses yang disebut 'minting': proses mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset digital di blockchain.

Proses ini membutuhkan peran marketplace sebagai agen minting. Beberapa marketplace terpopuler seperti OpenSea, Mintable, atau Theta Drop.

Pemilik karya digital juga harus mengeluarkan "gas fee", yaitu biaya platform untuk memproses aset digital ke dalam blockchain sebagai NFT.

NFT hanya bisa dimiliki satu pihak dalam satu waktu. Kepemilikan ini dikelola melalui uniqueID dan metadata yang tidak dapat direplikasi oleh token lain. Adapun proses minting meliputi tiga langkah utama, yaitu:

  1. Menciptakan blok baru.
  2. Validasi informasi.
  3. Merekam informasi ke dalam blockchain.

Berdasarkan publikasi Maryville University, terdapat tiga komponen dalam NFT, yaitu:

  • Setiap NFT unik dan berbeda, sehingga tidak ada satu NFT yang bisa menggantikan NFT lainnya.
  • NFT bisa saja disalin, diunduh, atau dibagikan. Namun, NFT asli dan bukti kepemilikannya tetap tersimpan rapat di blockchain. Tidak satupun tempat lain yang bisa menemukan versi NFT yang identik.
  • NFT dapat diverifikasi. Artinya, terdapat data riwayat yang tersimpan di dalam blockchain untuk proses autentikasi pembuat dan pemilik asli NFT.

Beberapa contoh NFT diantaranya:

  • Musik
  • Gambar GIF
  • Video dan peristiwa olahraga
  • Barang koleksi
  • Avatar virtual
  • Skin game
  • Produk fesyen virtual

Cara Mendapatkan NFT

article image

Image source: bisnis.com

Sebelum membeli NFT, ada tiga hal yang harus diketahui, yaitu:

  • Pilih marketplace terpercaya yang diinginkan.
  • Siapkan dompet digital khusus NFT.
  • Tentukan mata uang kripto yang akan dipakai sebagai alat pembayaran. Sebagian besar NFT diperjual-belikan dengan Ethereum (ETH).

Seperti disebutkan dalam NFT For Beginner’s Guide To The World of Non-Fungible Tokens and Cryptoart, keunggulan NFT dijabarkan sebagai berikut.

  • Eksklusif: Masing-masing NFT unik sehingga riwayat kepemilikan tercatat di blockchain secara eksklusif dan tidak dapat direplikasi atau dipalsukan.
  • Langka: Beberapa NFT merupakan karya seni digital yang langka, seperti video Nyan cat atau gambar piksel CryptoPunk 9998.
  • Dapat dipindahtangankan: NFT dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lainnya. Kehadiran NFT membuka peluang besar dalam dunia seni digital. Adanya teknologi blockchain dalam perdagangan NFT mampu menghilangkan penipuan dan pencurian.

Setiap pemilik NFT akan memiliki kode khusus untuk verifikasi dan autentikasi aset yang dimilikinya, serta kode dan autentikasi untuk menjamin validitasnya.

Mungkin saja orang lain bisa membuat salinan dari NFT yang asli. Tetapi, tidak ada satupun versi salinan yang bisa menggantikan aset asli. Pemilik NFT bisa menjual aset tersebut kapan saja, dan keasliannya terjamin dalam teknologi blockchain.

Demikianlah penjelasan tentang cara kerja NFT dan fungsinya. Jangan lupa ikuti terus info dan tips menarik dari Gotomalls dalam update artikel berikutnya!

Mall

Artikel

Featured image source: Veritone.com