Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Caranya

Bulan Syawal 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 yang ditandai dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, setelah sebelumnya umat muslim menjalankan ibadah puasa selama 30 hari. Bulan Syawal merupakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriah.

Bulan Syawal juga termasuk bulan istimewa dalam Islam. Oleh sebabnya, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amalan saat memasuki bulan ini. Ada beberapa ibadah yang dapat dilaksanakan pada bulan Syawal, salah satunya adalah puasa Syawal.

Seperti halnya seperti ibadah yang lain, puasa Syawal juga memiliki sejumlah keutamaan. Berikut ulasan selengkapnya mengenai keutamaan puasa Syawal dan tata caranya:

1. Pahala puasa setahun penuh

article image

Image source: moroccoworldnews.com

Keutamaan puasa Syawal yang pertama adalah meraih pahala yang berlipat ganda yang setara dengan menjalankan ibadah puasa selama setahun. Meskipun puasa Syawal hanya dikerjakan selama enam hari, ganjaran yang dijanjikan Allah SWT sama seperti seseorang yang berpuasa selama 12 bulan.

Keutamaan ini disebutkan dalam hadis Muslim berikut:

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)

2. Pahala berlipat ganda

article image

Image source: ucf.edu

Selain mendapat pahala yang setara seperti menjalankan ibadah puasa selama setahun penuh, seseorang yang menjalani puasa syawal juga akan diganjar pahala yang berlipat ganda.

Sebagaimana yang tercantum dalam hadis riwayat Ibnu Majah berikut ini:

"Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal)." (HR. Ibnu Majah)

3. Melengkapi ibadah puasa Ramadhan

article image

Image source: hindustantimes.com

Keutamaan puasa syawal berikutnya ialah menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan. Sama halnya seperti ibadah shalat sunnah, yang mana ibadah itu dapat menyempurnakan ibadah shalat wajib.

Ibnu Rajab menjabarkan keutamaan puasa Syawal sebagai berikut:

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan." (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

Tata Cara Ibadah Puasa Syawal

Adapun hukum dari puasa Syawal adalah mustahab (sunah). Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Puasa Syawal dilaksanakan selama 6 hari pada bulan Syawal. Untuk memantapkan hati, puasa Syawal bisa diawali dengan mengucapkan niatnya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Melansir islam.nu.or.id, puasa syawal baiknya dijalankan enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 2-7 Syawal.

Namun, meskipun seseorang berpuasa di luar tanggal tersebut dan tidak berurutan, keutamaan yang didapat tetap sama seakan berpuasa wajib setahun penuh.

Selain itu, mereka yang meng-qadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya pada bulan Syawal tetap bisa mendapat keutamaan seperti orang-orang yang berpuasa sunah Syawal.

Waktu puasa Syawal

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, puasa Syawal dilaksanakan selama 6 hari pada bulan Syawal, dan sebaiknya dilakukan secara berurutan. Meskipun begitu, tidak masalah seandainya pun dilakukan secara tidak berurutan.

Puasa Syawal juga disarankan segera setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun, boleh juga dilakukan kapan saja selama masih di bulan Syawal untuk mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa seseorang boleh meng-qhada puasa Syawal di bulan lain seandainya terdapat halangan.

Puasa Syawal juga boleh digabung jika seseorang harus mengganti hutang puasa wajib. Mantan Mufti Mesir Dr. Ali Gomaa Muhammad mengatakan bahwa para ulama fiqih memperkenankan menggabung hutang puasa dengan puasa sunnah.

Namun, niat mengganti puasa wajib harus didahulukan sebelum niat puasa Syawal. Maka dari itu, bagi wanita yang ingin mengganti puasa Ramadhan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Mall

Artikel

Featured image source: ilmuk.org