Tradisi Unik Hari Raya Waisak

Hari Raya Waisak tahun 2022 jatuh pada hari Senin tanggal 16 Mei. Waisak atau Waisaka adalah hari suci dalam ajaran agama Buddha. Hari ini merupakan momen peringatan bagi kelahiran, pencerahan, sekaligus wafatnya Sang Buddha Gautama.

Di Indonesia dan banyak negara Asia Tenggara lainnya, Hari Raya Waisak ditetapkan pula sebagai hari libur nasional. Oleh karenanya, momen Waisak juga seringkali diwarnai dengan aktivitas liburan.

Setiap negara juga punya tradisi khasnya masing-masing untuk memperingati hari besar ini. Di Indonesia, beberapa tradisi yang biasa dilakukan pada saat Hari Raya Waisak diantaranya yaitu: rangkaian ritual Trisuci Waisak di Magelang, Festival Candi Muaro di Jambi, Pawai Waisak di Pekanbaru, dan sebagainya.

Lantas, bagaimana dengan tradisi Waisak di negara lain? Simak informasinya berikut ini:

1. Cina

article image

Image source: Wikipedia

Negeri Cina adalah negara dengan masyarakat penganut agama Buddha Mahayana terbesar di dunia. Hari Raya Waisak di sana dikenal sebagai "Fódàn". Selama perayaan tersebut, masyarakat akan berdatangan ke kuil Buddha untuk memberikan persembahan kepada para biksu sambil menyalakan dupa.

Perayaannya difokuskan pada ritual "Yùfójié", atau prosesi memandikan Buddha. Air wangi yang sudah diberkati akan dituangkan ke atas patung bayi Buddha dimana jari telunjuk kanannya mengarah ke atas sementara jari telunjuk kiri ke bawah menunjuk bumi, menyimbolkan kelahiran Sang Buddha Gautama.

2. Nepal

article image

Image source: The Finder

Di tempat kelahiran Siddharta Gautama ini, umat Buddha akan berbondong-bondong menuju Lumbini, tempat kelahiran Sang Buddha untuk merayakan Hari Raya Waisak.

Umat Buddha akan bersembahyang di kuil dengan mengenakan pakaian serba putih. Mereka biasa berdoa di Monkey Temple. Selain itu, perayaan Waisak juga turut diwarnai dengan aksi-aksi kebajikan, seperti memberikan sumbangan dan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

3. Korea Selatan

article image

Image source: Buddhistdoor Global

Di Korea Selatan, Hari lahir Buddha disebut sebagai "Seokga tansinil", yang artinya "ulang tahun Buddha" atau "Bucheonim osin nal" yang berarti "hari ketika Buddha datang". Kuil di Korea akan dihiasi lentera teratai yang menutupi bangunan kuil, halaman, hingga jalanan di sekelilingnya.

Pada perayaannya, kuil-kuil biasa menyediakan makanan dan teh gratis untuk para pengunjung yang sedang dalam perjalanan. Di halaman kuil dan taman juga diselenggarakan permainan tradisional dan beberapa pertunjukan.

4. Thailand

article image

Image source: pinterest.co.kr

Hari Raya Waisak di Thailand dikenal sebagai "Visakha Bucha". Saat pagi hari, umat Buddha di Thailand akan beribadah ke kuil dan mempersembahkan makanan kepada para biksu. Malam harinya, orang-orang akan membawa bunga, tiga batang dupa, dan lilin yang menyala sambil mengelilingi kapel utama sebanyak tiga kali. Sambil mendengarkan ajaran Dhamma, dan menjaga lima atau delapan sila.

5. India

article image

Image source: economictimes.indiatimes.com

Di India, Waisak disebut sebagai "Visakah Puja" atau "Buddha Purnima". Umat Buddha akan pergi ke kuil pada untuk mendengarkan ceramah para biksu dan melafalkan ayat-ayat kuno. Beberapa candi memajang patung bayi Buddha di dalam baskom berisi air dan dihiasi bunga.

Nantinya, para pengunjung akan menuangkan air ke atas patung tersebut. Hal ini menyiratkan awal yang baru dan murni. Selayaknya umat Buddha di negeri lain, mereka akan menjalani ajaran Buddha secara total selama Waisak. Mulai dari mengenakan jubah putih, hanya makan makanan vegetarian, memberikan bantuan, dsb.

6. Jepang

article image

Image source: The Finder

Hari Raya Waisak di Negeri Sakura dirayakan dengan tradisi bunga musim semi. Masyarakat akan membuat replika kuil dengan hiasan bunga musim semi, lengkap dengan patung Buddha di atasnya. Selanjutnya, mereka melakukan ritual memandikan Sang Budha dengan cara menuangkan minuman istimewa ama-cha yang terbuat dari bunga hortensia.

7. Singapura

article image

Image source: WallpaperAccess

Pemeluk ajaran Buddha di Singapura punya tradisi khusus untuk merayakan Waisak. Orang-orang di sana biasa melepas burung dari sangkarnya ke alam bebas untuk memperingati Waisak.

Hal ini dianggap sebagai simbol datangnya hari baru dan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Sang Budha kepada umatnya. Tradisi ini seringkali menarik perhatian, karena pada Hari Waisak langit Singapura akan dipenuhi burung-burung yang beterbangan.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Mall

Artikel

Featured image source: detik.com