Galungan dan Kuningan di Bali

Hari Raya Galungan merupakan sebuah perayaan besar bagi umat Hindu di Bali. Galungan biasa dilakukan setiap 210 hari sekali dengan perhitungan berdasarkan wuku. Namun Hari Raya Galungan sebenarnya berbeda dengan Hari Raya Kuningan meski perayaan besar ini selalu berdekatan.

Hari Raya Kuningan biasanya jatuh pada hari kesepuluh setelah Galungan. Pantas saja jika dalam pengucapannya banyak orang menyebut “Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Namun apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan? Berikut beberapa fakta dan tradisi dibaliknya.

1. Hari Raya Galungan

article image

Image source: kompas.com

Hari Raya Galungan adalah perayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas ketidak baikan (adharma). Hari raya ini memiliki serangkaian acara panjang selama 35 hari sebelum Galungan tiba.

Orang Bali biasanya akan melakukan upacara di kebun dan berdoa agar hasil kebun mereka menjadi bagus. Jadi saat hari Galungan tiba, hasil kebunnya dapat digunakan.

Hari Suci Galungan selalu jatuh pada hari Rabu dan umat Hindu akan mulai sembahyang di pura pada pukul 07.00 WITA. Usai sembahyang mereka akan kembali ke rumah dan melanjutkan sembahyangnya di tempat suci yang mereka milik.

Hari Raya Galungan biasanya juga dimanfaatkan untuk saling berkunjung ke rumah saudara dan beberapa tempat wisata.

2. Hari Raya Kuningan

article image

Image source: orari.com

Haru Raya Kuningan di rayakan 10 hari setelag Galurangan. Namun ini merupakan satu rangkaian dari Hari Suci Galungan.

Hari Raya Kuningan merupakan hari perayaan waktu para leluhur dan dewa kembali ke surga setelah bertemu keturunannya. Saat Gulungan semua dewa dan roh yang sudah suci turun dari surga untuk menemui keturunannya di dunia, saat Hari Raya Kuningan tiba mereka harus kembali lagi ke surga.

Biasanya Hari Raya Kuningan dirayakan lebih sederhana oleh umat Hindu di Bali. Meski sederhana, perayaan ini tetap memiliki tradisi bagi umat Hindu.

3. Pasang Janur atau Penjor

article image

Image source: hipwee.com

Setiap acara Hari Raya Galungan dan Kuning umat Hindu biasanya sebalau memasang penjor atau janur kuning di sepanjang jalan. Penjor biasanya dibuat dengan batang bambu dan dihiasi daun kelapa, padi, dan kotak khusus sebagai wadah sesaji.

Penjor disebut juga sebagai lambang Bhatara Mahadewa yang beristirahat di Gunung Agung. Penjor tersebut kemudian ditancapkan di depan pintu masuk saat sore hari agar ketiga Galungan penjor masih segar.

4. Memotong Babi

article image

Image source: merdeka.com

Sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali biasanya merayakan Penampahan dengan menyembelih babi sebagai wujud rasa syukur. Pemotongan ini memiliki makna mengalahkan sad ripu atau enam sifat manusia.

Babi tersebut kemudian dikonsumsi namun dihaturkan untuk Tuhan atas semua ciptaan-Nya.

5. Perang Jempana

article image

Image source: kumparan.com

Di Desa Paksebali, Klungkung kamu bisa melihat warga desanya mengadakan tradisi yang disebut Perang Jempana pada hari Kuningan. Saat melakukan perang jempana warga akan membawa tandu yang berisi sesajen dan simbol dewata.

Puncaknya mereka akan melakukan tradisi saling dorong antar warga yang membawa jempana (tandu) sambil diiringi suara tabuhan gong baleganjur.

Mereka yang terlibat biasanya sudah dalam kondisi tidak sadar. Setelah berakhir, pemangku agama akan memercikkan air suci untuk kembali menyadarkan para warga.

6. Ngurek

article image

Image source: kurio.id

Tradisi yang sang satu ini memang sedikit menakutkan ya, karena para pemain ngurek akan menggunakan senjata untuk melukai dirinya. Tapi mereka melakukan ini saat kondisi tidak sadar atau kerasukan.

Hampir di semua daerah di Bali melakukan tradisi ngurek atau urek dalam bahasa Indonesia artinya melubangi. Ada pun senjata tajam yang digunakan seperti keris, tombak, dan pisau.

Uniknya mereka yang mencoba menusuk-nusuk tubuhnya ini sama sekali tidak terluka karena dilindungi oleh roh para leluhur.

Itulah beberapa fakta di balik tradisi Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali. Seru tapi juga ngeri ya?

Mall

Artikel

Featured Image Source: