Tanda-Tanda Anak Stress

Meskipun kehidupan anak-anak selalu diwarnai keceriaan dan canda tawa, bukan berarti mereka tidak bisa merasakan stres. Terlebih lagi, anak-anak belum paham cara menyikapi dan menyelesaikan masalah.

Peran orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan. Sebagai orang tua, kita harus tahu tanda-tanda anak stres, mengenali penyebabnya, hingga menemukan cara untuk mengatasi stres tersebut.

Penyebab Stres Pada Anak-Anak

Stres pada anak-anak biasanya muncul dari tuntutan berlebihan dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, stres juga bisa muncul akibat terjadi pertentangan dalam dirinya terkait hal-hal yang mereka inginkan dan kemampuan untuk mencapainya.

Stres pada anak-anak yang tidak ditangani dengan baik berpotensi menimbulkan luka berbahaya. Kelak saat mereka tumbuh dewasa, trauma-trauma yang dialami semasa kecil sangat mungkin menyebabkan masalah serius untuk kelangsungan hidupnya dan orang-orang di sekelilingnya.

Beberapa penyebab stres yang lazim dialami pada masa kanak-kanak yaitu:

  • Tinggal di lingkungan yang bermasalah.
  • Menjadi korban perceraian orang tua.
  • Mendengar/menyaksikan pertengkaran di dalam lingkungan keluarga secara berulang-ulang.
  • Mengalami kekerasan verbal/fisik, terutama yang berpotensi menimbulkan trauma mental.
  • Hidup dalam kondisi kesulitan ekonomi.
  • Terlantar/tidak merasakan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya.
  • Mengalami perundungan/ancaman.
  • Memiliki pikiran-pikiran buruk tentang diri sendiri.
  • Kecemasan berlebihan akibat tuntutan tugas sekolah/keluarga/lingkungan sehingga anak tidak pernah merasa rileks.
  • Sering berpindah-pindah tempat tinggal atau sekolah.
  • Sedang melewati fase pubertas yang menyebabkan perubahan fisik dan emosi.

Apa Saja Tanda-Tanda Anak Stres?

Orang tua harus mewaspadai poin-poin di atas. Jangan sampai pemicu stres tersebut menyebabkan perubahan perilaku pada anak, khususnya jika anak masih berusia antara 6-9 tahun.

Anak-anak belum akrab dengan perasaan-perasaan tertekan seperti yang sering dialami orang dewasa, apalagi kalau harus mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Bahkan, bisa saja anak kita tidak menyadari kalau dirinya sedang mengalami stres. Sudah menjadi tugas kita sebagai orangtua untuk mengenali gejala atau tanda-tanda anak stres.

Berikut tanda-tanda yang perlu dikenali:

1. Menarik Diri dari Lingkungan

article image

Image source: Sydney Morning Herald

Salah satu tanda stres yang paling umum bisa dilihat dari interaksinya dengan orang lain. Ada kalanya seseorang menarik diri dari lingkungan dan menghindari interaksi. Ciri serupa juga bisa ditemukan pada diri anak-anak.

Perhatikan apakah anak sering menghindar ketika kita mengajaknya berdiskusi, tidak mau diajak pergi atau makan bersama, atau lebih banyak menghabiskan waktunya sendirian di kamar dan jarang bermain dengan teman-temannya.

Perilaku ini bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres sehingga membuatnya murung dan menghindar dari orang lain.

2. Perubahan Kondisi Emosional

article image

Image source: iStock

Tanda-tanda anak stres berikutnya adalah perubahan kondisi emosional. Sama seperti orang dewasa, anak yang mengalami gejala stres juga cenderung lebih emosional dari biasanya. Mereka akan mudah tersulut amarah, menggerutu, menangis, membantah, dan sebagainya.

Selain itu, rasa takut berlebihan juga seringkali muncul, misalnya saja takut berhadapan dengan orang, takut ditinggal orangtua, atau takut memasuki tempat gelap.

Pertanda ini mesti diwaspadai, apalagi jika sebelumnya si Anak cenderung berani, lalu tiba-tiba menjadi paranoid.

3. Nafsu Makan Berubah

article image

Image source: Healthline

Gejala lainnya yang dapat terjadi pada anak yang sedang dilanda stres bisa kita lihat dari perubahan nafsu makannya.

Perubahan yang dimaksud bisa berupa penurunan atau mungkin kenaikan, tergantung dari pola makan si anak sebelumnya. Meski begitu, penurunan nafsu makan lebih banyak dijumpai pada anak yang sedang stres.

4. Kesulitan Fokus dan Konsentrasi

article image

Image source: SmartParents

Anak yang mengalami stres juga cenderung mengalami kesulitan untuk fokus dan konsentrasi. Tatapan mereka seringkali terlihat kosong atau selalu menunduk ketika diajak berbicara.

Pengaruhnya bisa terlihat dari performa atau nilai-nilai akademik di sekolah yang tiba-tiba menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

Jika anak mengalami gejala spesifik seperti ini, jangan memarahi atau membuat mereka merasa semakin tertekan. Sebaliknya, orang tua wajib memberikan ruang nyaman bagi anak.

5. Kebiasaan Lama yang Berulang

article image

Image source: Frisco Kid's Dentistry

Tanda-tanda anak stres yang satu ini banyak terjadi pada usia balita. Misalnya jika anak sudah berhenti mengompol, lalu tiba-tiba ia kembali sering mengompol, kemungkinan si anak sedang mengalami stres.

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang mengalami stres cenderung mengulangi kebiasaan-kebiasaan lama, seperti mengompol, menghisap jempol, atau tidak mau lepas dari benda favoritnya.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Malls

Articles

Featured image source: copingskillsforkids.com