Tradisi dan Ritual Umat Hindu Bali Saat Merayakan Galungan dan Kuningan

Umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, sebentar lagi akan merayakan hari Galungan dan Kuningan pada tanggal 19 dan 29 Februari 2020. Hari Galungan dan Kuningan jatuh enam bulan sekali menurut penanggalan kalender Bali dan dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

Galungan juga dikenal sebagai oton gumi yang mana di hari itu umat Hindu mengaturkan rasa syukur atas terciptanya dunia dan segala isinya kepada Tuhan, sekaligus bersyukur atas karunia-Nya. Sedangkan Kuningan diyakini sebagai hari para dewa yang turun ke bumi hanya sampai tengah hari, jadi persembahyangan pada hari tersebut
dilakukan sebelum jam 12 siang.

Nah, umumnya umat Hindu di Bali melakukan beberapa kegiatan khas saat merayakan Galungan dan Kuningan. Apa saja kegiatan tersebut? Mari simak ulasan berikut ini.

Membuat Penjor di Masing-Masing Rumah

article image

Image source: hindubanten.com

Ciri khas yang paling kental saat hari raya Galungan dan Kuningan adalah penjor. Kamu akan melihat deretan penjor yang berdiri tegak di depan rumah. Jika kamu ingin melihat pemandangan ini, cobalah berkunjung ke Bali saat hari Galungan dan Kuningan.

Penjor dibuat dari batang bambu yang ujungnya melengkung. Batang bambu ini kemudian diberi hiasan janur, dilengkapi dengan pala bungkah (umbi-umbian), pala gantung (kelapa, pisang atau mentimun), pala wija (jagung atau padi) dan jajan khas Bali uli begina. Penjor biasanya didirikan saat penampahan Galungan atau satu hari sebelum hari Galungan.

Penjor merupakan simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Memasang penjor sendiri merupakan sebuah ungkapan rasa syukur dan bakti kepada sang Pencipta atas segala berkat yang telah diterima. Itulah sebabnya penjor dilengkapi dengan hasil bumi yang tak lain adalah bentuk ungkapan rasa syukur atas anugerah yang telah didapat.

Membuat Lawar untuk Dimakan Bersama

article image

Image source: tasteatlas.com

Ada hidangan yang wajib disajikan saat Galungan. Umat Hindu di Bali biasanya akan membuat lawar di hari penampahan Galungan. Lawar adalah masakan khas Bali yang terbuat dari campuran sayuran, daging cincang (ayam, babi atau entok) dan bumbu genep.

Lawar biasanya akan dimakan bersama keluarga dan diberikan kepada sanak saudara. Jika kamu sedang berada di Bali, kamu bisa menjumpai menu lawar di warung nasi Bali. Kalau kamu tidak makan babi, tidak perlu khawatir karena lawar juga tersedia dengan daging ayam.

Membuat Tape Ketan

article image

Image source: pinterest.com

Selain membuat lawar, di hari Galungan masyarakat juga membuat tape ketan untuk dihaturkan sebagai sesajen. Tape yang terbuat dari ketan ini dicampur dengan pandan sehingga warnanya menjadi hijau. Tape kemudian dibungkus dengan daun pisang atau dimasukkan ke dalam wadah plastik kecil.

Tape biasanya disantap bersama jaje uli, jajanan khas Bali. Terkadang karena tidak sempat membuat tape, masyarakat akan membeli sajian lezat ini di pasar tradisional. Jadi kalau kamu tertarik mencicipi penganan ini, coba deh cari di pasar tradisional beberapa hari menjelang Galungan!

Umat Hindu Sembahyang ke Pura dengan Pakaian Adat

article image

Image source: gobleg-buleleng.desa.id

Di hari Galungan, kamu akan menjumpai pemandangan unik umat Hindu yang berbondong-bondong datang ke pura untuk melaksanakan persembahyangan. Jalanan akan ramai dengan orang-orang berpakaian adat, di mana para pria memakai baju safari putih dan udeng, sedangkan para wanita mengenakan kebaya putih atau kuning sambil membawa sesaji.

Biasanya momen persembahyangan ini sering menjadi sasaran bidikan kamera fotografer. Inilah kesempatan para wisatawan melihat pemandangan menarik rombongan umat Hindu yang akan sembahyang ke pura.

Melihat Tradisi Ngelawang Barong

article image

Image source: kintamani.id

Pemandangan unik berikutnya yang akan kamu jumpai saat Galungan adalah tradisi ngelawang barong. Ngelawang merupakan salah satu ritual tolak bala, biasanya dilakukan oleh sekelompok anak-anak. Mereka akan mengarak barong bangkung (barong berupa sosok babi) keliling desa dengan diiringi gamelan.

Tradisi unik ini bertujuan untuk mengusir roh jahat. Pada saat kegiatan ngelawang berlangsung, pemilik rumah yang dilewati oleh barong bangkung tersebut akan memberi uang sebagai imbalan.

Memasak Nasi Kuning di Hari Kuningan

article image

Image source: bobo.grid.id

Nah berikutnya adalah kegiatan khas yang dilakukan saat hari Kuningan. Jika saat Galungan umat Hindu memasak lawar dan tape ketan, di hari Kuningan menu wajib yang harus disajikan adalah nasi kuning. Sama halnya dengan tape ketan, nasi kuning juga dihaturkan sebagai sesajen.

Tidak hanya untuk dihaturkan, nasi kuning juga akan disantap bersama keluarga di hari Kuningan. Nasi kuning merupakan simbol kemakmuran yang telah dianugerahkan sang Pencipta dan dihaturkan sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur.

Mengunjungi Sanak Saudara dan Kumpul Keluarga

article image

Image source: kumparan.com

Hari raya Galungan dan Kuningan di Bali sudah seperti hari Lebaran, di mana masyarakat akan pulang kampung untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Mereka juga akan berkunjung ke rumah sanak saudara yang lain untuk sembahyang. Mereka juga bersilaturahmi sambil menyantap hidangan khas seperti lawar, sate, ayam kuah dan lain-lain.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Bali di bawah ini:

Articles


Itulah tradisi dan ritual umat Hindu di Bali saat hari raya Galungan dan Kuningan. Kamu akan menemukan pemandangan unik yang kental akan tradisi dan budaya Bali. Selamat merayakan hari Galungan dan Kuningan. Ikuti terus perkembangan informasi menarik lainnya hanya di Gotomalls.com yang menyediakan informasi terlengkap semua yang ada di mall mulai dari merchant, promo, diskon, kupon, dan event-event.

Malls