6 Perilaku Hidup Bersih Yang Ternyata Tidak Baik Untuk Kesehatan

Perilaku hidup bersih merupakan kebiasaan baik yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa menerapkan perilaku hidup bersih saja tidaklah cukup? Selain menerapkan perilaku hidup bersih, kamu juga harus melakukannya dengan cara yang aman dan tepat.

Kekeliruan dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan membuat kita lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan. Sering kali kita tidak sadar bahwa kebiasaan yang selama ini kita anggap bersih dan sehat ternyata punya dampak yang tidak baik untuk kesehatan.

Lalu, apa saja perilaku bersih yang ternyata tidak baik untuk kesehatan? Yuk simak ulasan berikut supaya kamu bisa menerapkan kebiasaan hidup bersih dengan aman dan tepat.

1. Langsung Sikat Gigi Setelah Makan

article image

Image source: kfdental.co.uk

Idealnya kita harus menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari dan malam sebelum tidur. Kebiasaan ini memang sehat, tetapi kamu harus memperhatikan timing yang pas untuk menyikat gigi. Jika selama ini kamu biasa menyikat gigi sesaat setelah makan, mulai sekarang sebaiknya hindari kebiasaan tersebut.

Menyikat gigi sesaat setelah makan ternyata tidak baik dan mempengaruhi kesehatan gigi. Setelah makanan masuk ke dalam mulut dan dilumatkan oleh liur, makanan tersebut akan menghasilkan asam sitrat. Kalau kamu menggosok gigi tepat setelah makan, asam yang masih menempel pada gigi tersebut akan terserap ke dalam email gigi, kemudian mengikis gigi dari dalam.

Email gigi yang terkikis akan menyebabkan dentin semakin lemah. Jika dentin sudah lemah, gigi kamu akan menjadi lebih sensitif dan mudah ngilu. Supaya lebih aman, tunggu sekitar 30-60 menit untuk menyikat gigi setelah makan.

2. Menggunakan Pembersih Miss V

article image

Image source: elheraldoslp.com.mx

Sebagian wanita mungkin pernah menggunakan produk pembersih daerah kewanitaan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan organ intim. Namun tahukah kamu, produk pembersih seperti sabun sirih, sabun kewanitaan atau vaginal douching tidak direkomendasikan untuk membersihkan vagina.

Alasan produk pembersih vagina tidak disarankan karena zat kimia yang terkandung dalam pembersih tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan mematikan koloni bakteri baik. Akibatnya, kamu akan berisiko terkena infeksi bakteri maupun infeksi jamur vagina.

Untuk menjaga kebersihan vagina, kamu cukup membersihkannya dengan air bersih dan menjaganya agar tetap kering atau tidak lembap agar terhindar dari jamur. Menerapkan perilaku hidup bersih tidak ribet, asal kamu menggunakan bahan yang bersih dan cara yang tepat.

3. Sering Melakukan Eksfoliasi

article image

Image source: grid.id

Kaum hawa sering melakukan eksfoliasi untuk mempertahankan kulit tetap awet muda. Eksfoliasi diyakini sebagai cara yang baik karena dapat mengangkat sel-sel kulit mati sehingga bisa diganti dengan sel kulit yang sehat. Namun ternyata kita tidak disarankan untuk melakukan perawatan kulit ini terlalu sering.

Eksfoliasi dapat merontokkan minyak alami pada kulit. Jika kamu melakukannya terlalu sering, kulit kamu akan menjadi lebih kering dan mudah mengalami iritasi. Selain itu, menggosok scrub terlalu keras pada kulit juga dapat memberi dampak buruk.

Idealnya eksfoliasi dilakukan dua kali seminggu untuk kulit normal. Jika kamu memiliki kulit sensitif, cukup lakukan seminggu sekali saja. Supaya lebih aman, sebaiknya konsultasikan kondisi kulit dengan dokter spesialis untuk mengetahui jenis kulit dan cara eksfoliasi yang tepat untuk kesehatan kulit kamu.

Baca juga artikel kesehatan lainnya di bawah ini:

Articles

4. Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

article image

Image source: sains.kompas.com

Membersihkan telinga dengan cotton bud sepertinya hal yang sangat umum dilakukan. Namun kebiasaan ini ternyata termasuk perilaku hidup bersih yang keliru. Cotton bud memang membantu mengambil sedikit kotoran dari telinga, tetapi di saat yang bersamaan cotton bud juga bisa mendorong dan memadatkan sisa kotoran telinga semakin jauh ke dalam telinga.

Parahnya, semakin sering kamu menggunakan cotton bud, semakin banyak pula kotoran telinga yang akan terdorong semakin dalam. Kotoran yang mengeras di dalam telinga akan menyumbat liang telinga, di mana kondisi ini disebut sebagai impaksi serumen. Impaksi serumen dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Gangguan pendengaran yang diakibatkan oleh impaksi serumen antara lain menimbulkan rasa sakit dan tertekan pada telinga, serta sensasi berdengung. Kalau kamu tidak hati-hati menggunakan cotton bud, terkadang cotton bud juga bisa menusuk gendang telinga karena dimasukkan terlalu dalam dan akhirnya menyebabkan pendarahan yang berujung pada infeksi dan gangguan pendengaran.

Lalu jika cotton bud tidak disarankan, apa yang bisa digunakan untuk membersihkan telinga? Kotoran telinga biasanya akan keluar sendiri. Namun kalau kamu ingin membersihkannya, cukup alirkan air bersih ke telinga untuk mengeluarkan kotoran.

5. Menggunakan Hand Sanitizer

article image

Image source: sahabatnestle.co.id

Rajin mencuci tangan merupakan salah satu contoh perilaku hidup bersih. Umumnya kita mencuci tangan dengan hand soap, terutama sebelum dan sesudah makan. Namun terkadang kita menggunakan hand sanitizer yang lebih simpel dan bisa dibawa ke mana saja.

Ternyata hand sanitizer berpengaruh terhadap kesehatan lho! Senyawa yang terkandung dalam hand sanitizer seperti triclosan, bisphenol A, alkohol dan zat pembersih lainnya dapat memberi efek buruk, yakni berisiko meningkatkan resistensi bakteri, mempengaruhi hormon dan membuat kulit tangan menjadi kering.

Cara yang aman untuk mencuci tangan adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Kamu juga bisa membuat hand sanitizer alami sendiri.

6. Terlalu Lama Berendam Air Hangat

article image

Image source: alodokter.com

Berendam air hangat memang sesuatu yang menenangkan dan sering dilakukan untuk melepas lelah sehingga dapat tidur nyenyak setelahnya. Berendam air hangat terkadang juga dilakukan untuk mengurangi rasa pegal di badan.

Namun kamu tidak disarankan untuk terlalu lama mandi atau berendam air hangat. Kebiasaan ini dapat merontokkan minyak alami yang ada di permukaan kulit. Akibatnya tentu dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan mengalami masalah kulit.

Meskipun tidak disarankan, bukan berarti kamu tidak boleh mandi dengan air hangat. Kamu bisa mandi dengan air hangat asalkan suhu air tidak terlalu panas dan jangan merendam tubuh terlalu lama. Bagi orang dewasa, batas aman yang direkomendasikan untuk mandi air hangat adalah 41-42 derajat celcius dan jangan berendam lebih dari 10 menit.


Nah, itu tadi contoh perilaku hidup bersih yang ternyata memberi dampak yang kurang baik untuk kesehatan. Mulai sekarang, biasakan hidup bersih dengan cara yang aman dan tepat ya. Jangan sampai karena keliru menerapkannya kamu jadi rentan terkena gangguan kesehatan.

Jangan lupa cek Gotomalls.com yang tidak hanya menyediakan informasi-informasi menarik seputar lifestyle tapi juga menyediakan informasi terlengkap semua yang ada di mall mulai dari merchant, promo, diskon, kupon, dan event-event.

Malls

featured image source: hellosehat.com