Makanan Tabu Saat Imlek yang Tidak Boleh Di Makan
Dalam waktu sekitar dua minggu lagi, etnis Tionghoa segera merayakan Tahun Baru China atau Imlek tepatnya pada 5 Februari 2019. Berbagai persiapan pun mulai disiapkan satu per satu dan salah satunya yang wajib dipikirkan dari jauh hari adalah hidangan untuk dinikmati bersama keluarga. Makanan yang lezat dan suasana yang hangat membuat perayaan Imlek semakin spesial. Namun ternyata tidak semua makanan bisa disajikan saat Imlek, malah sebagian dianggap tabu untuk disantap. Jika tetap menyantapnya, dipercaya nasibnya akan menjadi sial. Nggak mau kan bernasib sial? Berikut ini makanan saat Imlek yang tidak boleh dihidangkan dan disantap.
Sebelum kamu lihat list nya, kamu harus cek promo menarik dari Buccheri di Gotomalls!
Roti yang berlubang
image credit : marketmadhouse
Jika kue bulan atau kue fa gao membawa keberuntungan, beda halnya dengan roti yang memiliki tekstur berlubang. Dipercaya jika memakan roti jenis ini saat perayaan Imlek, maka akan mendekatkan kepada kematian. Hiii serem ya, jadi jangan coba-coba untuk menyantap roti berlubang. Pilihlah roti yang jenisnya padat seperti kue bulan.
Sarapan Bubur
image credit : wikipedia
Bubur selalu jadi andalan untuk menu sarapan tapi ternyata bubur ini tidak boleh dihidangkan bahkan dikonsumsi saat Imlek. Mengapa? Bubur dianggap membawa kemiskinan dan juga kesusahan. Banyak etnis Tionghoa yang percaya bahwa memakan bubur juga adalah kebiasaan orang miskin yang tidak punya uang.
Kepiting
image credit : mamaniu
Kepiting adalah salah satu hewan laut yang rasanya enak dan sensasi makannya yang bikin ketagihan bagi sebagian orang. Sayangnya hewan yang memiliki capit tajam ini berjalan miring ini dianggap tabu untuk disajikan di meja makan saat perayaan Imlek. Karena kepiting berjalannya miring, hewan ini dianggap tidak bisa membawa kemajuan pada usaha yang akan dilakukan mendatang.
Lobster
image credit : medium
Senada dengan kepiting, salah satu makanan laut yang paling enak yaitu lobster tidak boleh juga kamu santap di hari raya Imlek. Jika kepiting berjalan miring, lobster bergerak ke arah belakang. Inilah yang dikhawatirkan, karena lobster dipercaya dapat memberikan kemunduran baik dalam segi kehidupan maupun bisnis.
Sayap ayam
image credit : halaltrip
Makanan enak lainnya yaitu sayap ayam. Sayap ayam juga tidak boleh ada di meja makan karena dipercaya kebahagiaan dan keberuntungan akan terbang. Nggak mau kan apa yang sudah kamu peroleh selama ini dengan hasil usaha yang keras, harus terbang begitu saja. Jadi masih mau makan sayap ayam?
Makanan berwarna putih
image credit : ahyari.net
Seperti yang diketahui, warna merah adalah warna identik saat perayaan Imlek yang artinya kebahagiaan. Lain halnya dengan warna putih, menurut kepercayaan Etnis Tionghoa warna putih dianggap sebagai simbol kematian atau berduka. Untuk itu tidak dianjurkan untuk mengolah makanan yang berwarna putih seperti tahu. Maka tidak ada satu pun ornamen berwarna putih yang ditampilkan saat imlek.
Makanan pahit
image credit : hellosehat
Selain makanan warna putih, makanan yang rasanya pahit seperti pare atau daun pepaya juga tabu dihidangkan di hari raya Imlek. Makanan pahit dianggap akan membawa penderitaan. Jika ini disajikan diyakini hidup pada setahun ke depan akan penuh dengan cobaan.
Memasak ikan tanpa kepala dan tanpa ekor
image credit : freephotos
Ikan termasuk dalam satu makanan yang disajikan saat hari raya. Namun, penyajiannya tidak boleh tanpa kepala dan ekor atau fillet. Etnis Tionghoa percaya bahwa segala hal bermula dari titik awal yaitu dengan lambang kepala dan titik akhir ada pada lambang ekor.
Baca juga :
5 Pilihan Restoran Makanan Imlek bersama Keluarga dan Kolega
Itulah filosofi kenapa makanan-makanan dia atas tidak boleh disajikan bahkan disantap saat perayaan Imlek. Jadi sudah tahu kan makanan apa saja yang tabu? Meski semua makannnya enak semua, kamu harus menjauhi pantangan tersebut. Tenang saja, kamu bisa tetap bisa menyantapnya kembali setelah perayaan Imlek selesai. Jangan lupa untuk selalu cek gotomalls.com untuk info promo, diskon, dan event di mall-mall di Indonesia.
Brands
Malls
