Festival Musim Semi di Berbagai Negara

Bagi mereka yang tinggal di negara empat musim, acara perayaan musim semi adalah sesuatu yang dinantikan. Selepas menghabiskan waktu berbulan-bulan terkurung dinginnya musim salju, musim semi hadir memberikan kehangatan baru yang layak dimeriahkan dengan suka cita.

Setiap negara memiliki perayaan musim semi yang berbeda-beda, dan mengandung makna uniknya masing-masing. Seperti haalnya festival musim semi di beberapa negara berikut ini:

1. Hanami - Jepang

article image

Image source: metropolisjapan.com

Orang Jepang punya satu tradisi unik untuk merayakan musim semi. Pada saat pohon-pohon sakura mulai bermekaran, mereka akan menggelar tradisi hanami. Hanami adalah cara masyarakat Jepang menikmati pemandangan sakura sambil makan bersama kerabat di bawah pohonnya.

Istilah "hanami" sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu "hana" yang berarti bunga dan "mi" yang artinya melihat. Melansir Japan Magazine, makna keseluruhannya dapat diartikan sebagai "melihat bunga".

Dengan duduk beralaskan tikar, orang-orang akan menyajikan makanan dan minuman untuk disantap bersama teman, keluarga, atau orang-orang terkasih, sambil bersantai di bawah pohon sakura. Selain itu, hanami juga memberi ruang bagi orang-orang untuk mengobrol tentang banyak hal.

Adapun tempat-tempat yang biasa didatangi untuk merayakan hanami yaitu di Tokyo, Osaka, Nagoya, Hiroshima, Kyoto, dan sejumlah kota lainnya.

2. Jinhae Cherry Blossom – Korsel

article image

Image source: klook.com

Hampir mirip seperti tradisi hanami di Jepang, Festival tahunan musim semi ini dirayakan masyarakat Korea Selatan saat bunga-bunga sakura mulai bermekaran.

Sesuai namanya, festival musim semi ini dirayakan di jalanan Kota Jinhae yang banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon sakura. Tercatat jumlahnya sekitar 340.000 pohon. Perayaan ini dilakukan pada saat daerah di Jinhae menjadi berwarna merah muda karena pemandangan pohon sakura.

Selama jalannya perayaan, warga sekitar bisa berjalan-jalan menikmati kota yang beratapkan sakura, serta banyak kedai-kedai kuliner jalanan dan toko souvenir di setiap sudut jalan.

3. Festival Holi – India

article image

Image source: celebrities.id

Sebetulnya, perayaan holi bukan cuma tradisi yang dirayakan masyarakat di India saja, melainkan juga di negara-negara tetangganya seperti Nepal dan Bangladesh.

Festival holi berlangsung selama 16 hari dan pada puncak acaranya orang-orang akan saling melemparkan bubuk warna dan air. Yang menarik, warna-warna yang dilemparkan pada saat puncak perayaan memiliki makna tersendiri.

Tradisi ini dipercaya berasal dari kisah cinta dewa Krisna dengan Radha. Diyakini Krisna pernah mengeluhkan warna kulit Radha yang lebih terang darinya, sementara kulit Dewa Krisna berwarna biru. Ibu Krisna menyarankan kulit radha diwarnai dengan cat,sehingga mirip seperti Krisna.

Sejarah inilah yang diyakini oleh orang India dan sekitarnya untuk melemparkan bubuk warna kepada orang yang dikasihinya pada saat perayaan Holi berlangsung.

4. Festival Musim Semi – Tiongkok

article image

Image source: globaltimes.cn

Musim semi di Tiongkok bertepatan dengan tahun baru Imlek, maka tak heran jika perayaannya lebih istimewa dan meriah. Di berbagai daerah diadakan bermacam-macam perayaan dengan titik pusat di Beijing.

Festival ini berlangsung selama 2 pekan dengan puncak acara pada malam tahun baru. Pengunjung bisa menemukan berbagai kuliner tradisional, atraksi, barongsai, serta budaya tiongkok lainnya.

Di kota lain seperti Shanghai sering diadakan festival lampion, sementara Guangzhou menjadi pusat pameran flora yang mekar di musim semi.

5. Frühlingsfest – Jerman

article image

Image source: Rad Season

Festival musim semi di Jerman dikenal dengan nama Frühlingsfest. Festival ini merupakan bentuk ungkapan emosi dan kebebasan berekspresi masyarakat Jerman setelah musim dingin berakhir. Festival ini merupakan perwujudan kebebasan beraktivitas di luar ruangan yang sebelumnya terhalang oleh cuaca dingin.

Bukan cuma keindahan bunga-bunga aneka warna yang mulai bermekaran saja, orang-orang di berbagai kota besar akan menggelar wahana-wahana permainan untuk rekreasi. Festival ini umumnya berlangsung 2-3 minggu di awal musim semi.

6. Songkran- Thailand

article image

Image source: tamasya.com

Festival musim semi juga diselenggarakan di salah satu negara Asia Tenggara, seperti Songkrang di Thailand. Festival ini merupakan festival yang diadakan di akhir musim semi untuk menyambut musim panas. Festival Songkran ini umumnya dipusatkan di kuil-kuil yang berada di tiap kota.

Esensi dasar dari Songkran adalah memerciki anggota keluarga di Tahun yang baru sebagai bentuk harapan dan berkah pada saat mengunjungi kuil.

Budaya ini berkembang menjadi festival dimana seluruh anggota kuil saling mengguyur air dan menjadi salah satu daya tarik wisata Thailand. Festival ini biasanya diadakan di pertengahan hingga akhir bulan April.

7. Festival Api Beltane – Scotlandia

article image

Image source: Cermati.com

Festival api yang satu ini diadakan pada akhir musim semi untuk menyambut kehadiran musim panas. Masyarakat lokal mengadakan Beltane sebagai bentuk perwujudan syukur atas kesuburan dan kemakmuran tanah yang akan didapat pada musim panas. Ritual pada festival ini juga sangat menarik.

Hewan-hewan ternak akan didorong melewati api unggun yang dibuat, sementara orang-orang akan memegang obor dan menari-nari mengitari api dengan busana setengah telanjang.

Tujuan lain dari festival ini adalah untuk menenangkan roh yang datang menjelang musim panas, sehingga masyarakat setempat terhindar dari gangguan.

Untuk mendapatkan info dan tips menarik lainnya, simak terus update artikel terbaru dari Gotomalls.com, platform direktori shopping terbesar di Indonesia yang menyediakan informasi terlengkap seputar promo, diskon, voucher belanja, dan berbagai penawaran menarik di pusat perbelanjaan terdekat di kotamu!

Malls

Articles

Featured image source: gardeningknowhow.com